Selasa, 07 Juli 2015

LENSA dan Cara Membaca RESEP KACAMATA



LENSA dan Cara Membaca RESEP KACAMATA
1. Tips membaca resep :
            Resep kacamata memiliki format yang selalu sama di setiap resepnya. Baris pertama selalu resep untuk mata kanan, kadang-kadang ditulis "OD". Baris kedua untuk mata kiri, yang kadang-kadang ditulis "OS". Resep kacamata untuk setiap mata dibagi atas nilai-nilai Spheris, Silinder, dan Axis. Sesuatu yang umum apabila di salah satu resep kacamata tidak ada nilai ukurannya, dalam hal ini pasien mungkin akan melihat huruf "PL" atau "Plano", atau mungkin saja ada nilai ukurannya untuk semua bagian. Kadang-kadang resep ditulis "Ou" yang berarti "kedua mata".
            Jika resep kacamata untuk lensa bifocals atau trifocals, mungkin ada tambahan informasi resep yang ditulis misalnya "ADD + 2.50". Ini adalah informasi yang penting jika pasien ingin memesan lensa untuk membaca atau lensa progressive. Angka-angka yang dinyatakan dalam diopters membe-ritahukan ukuran lensa. Nilai dalam bentuk diopter adalah nilai yang metrik dan digunakan secara universal di seluruh dunia.
2. Tips memilih bahan lensa :
            Lensa plastik adalah bahan lensa yang terbaik untuk kebanyakan orang. Sedangkan lensa dengan bahan Polycarbonate  yang sangat kuat dan tahan bentur, sangat dianjurkan untuk anak-anak dan orang dewasa yang beraktifitas aktif. Secara umum, jika resep kacamata Anda ukuran  spherisnya  + / - 2.25 atau lebih rendah, Anda tidak akan mendapatkan keuntungan dari lensa berjenis "tipis". Lensa Plastik standar atau lensa Polycarbonate lebih cocok untuk pasien. Jika resep kacamata anda ukuran spherisnya lebih tinggi dari + / -2.25, Pasien akan mendapatkan keuntungan dari pilihan jenis lensa yang "tipis".
Lensa tipis memiliki tiga keuntungan, yaitu :
  • tidak kelihatan tebal,
  • tidak membesarkan atau mengecilkan mata pasien ketika dilihat oleh orang lain,
  • lebih ringan.
Secara umum, semakin tipis dan ringan lensa, harganya akan semakin mahal.
  • Nilai Indeks Tinggi maksudnya adalah bahan lensanya yang  tipis
  • Aspheric maksudnya adalah desain lensanya yang tipis.
            Lensa Polycarbonate dapat dibeli dengan desain "aspheric", dimana memberikan keunggulan kepada lensa polycarbonate menjadi lensa berdesain Aspheris yang tipis dan ringan. Tingkat ketipisan indeks lensa ditandai dengan "indeks bias" (IR). Indeks menengah biasanya sekitar 1.56, indeks tinggi adalah sekitar 1.60, dan indeks ultra-tinggi lensa adalah 1.67 dan 1.74. Setelah memilih bahan lensa terbaik sesuai kebutuhannya, selanjutnya dapat memilih fitur–fitur lainnya antara lain, seperti photochromic, lapisan tahan gores, lapisan anti pantul dan lapisan perlindungan UV (lapisan dengan perlindungan UV selalu ada dalam lensa dengan indeks tinggi dan lensa polycarbonate). Jika menginginkan kacamata hitam, ada tambahan pilihan seperti pilihan warna, photopolarize,polarized, dan mirror coatings.
3. Tips memilih warna lensa yang benar
            Coklat dan abu-abu adalah warna yang paling populer untuk lensa sunglass. Warna coklat adalah pilihan warna terbaik karena memungkinkan pemakai mendapatkan spektrum cahaya yang paling luas ke  mata, dan juga memblok blue light sehingga memberikan kontras yang optimal. Warna coklat juga sangat baik digunakan untuk olahraga diluar seperti tenis, golf, ski atau olahraga lainnya yang memerlukan persepsi penglihatan akut dan differensiasi kontras. Coklat juga terbaik untuk kondisi cahaya rendah, seperti memancing di sore hari atau pagi hari.
            Warna abu-abu terbaik untuk keadaan cahaya yang terang seperti olahraga air karena warna abu–abu menolak silau dari sinar matahari.
             Warna lainnya seperti warna hijau dan biru lebih banyak digunakan untuk keperluan fashion daripada fungsinya. Biru adalah warna terburuk dari semua pilihan warna karena meningkatkan blue light dimana hal ini membuat penglihatan menjadi lebih silau. Jika Anda ingin biru sebagai pilihan fashion, pertimbangkan pilihan lensa berwarna coklat tetapi dengan blue mirror coating.
              Warna kuning biasanya digunakan untuk mempertinggi kontras tanpa memblokir terlalu banyak cahaya, dan umumnya digunakan untuk olahraga menembak dan ski pada saat cuaca berawan.
4. Tips membandingkan harga
            Memilih kualitas lensa yang baik adalah hal yang sangat diutamakan demi menjaga keadaan kesehatan mata pasien, yang pada umumnya berdasarkan antara kualitas dan harga. Seperti di daerah lain, lebih baik mereknya, lebih mahal harganya. Sama seperti lensa, lensa yang harganya lebih mahal biasanya kualitasnya lebih baik, atau lensa progressive yang  desainya lebih lapang dan nyaman biasanya lebih mahal. Namun dalam beberapa kasus, mungkin sulit atau mustahil bagi pasien untuk melihat perbedaan antara kualitas lensa yang baik dan kualitas lensa yang rendah. Biasanya lapisan anti pantul dan lapisan tahan gores yang berstandar internasional dan berasal dari luar negeri kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan lapisan yang dikeluarkan oleh Laboratorium independen lokal.
            Sangat penting untuk membandingkan harga secara "apples to apples". Diantara dua optikal yang berbeda, pasien akan mendapat-kan harga lensa Polycarbonate yang berbeda pula karena pabriknya beda, desainya beda atau misalnya 1 merk sudah termasuk coating, satunya tidak termasuk. Sebelum pasien mulai menentukan pilihan untuk kacamata, buatlah checklist pertanyaan untuk optikal. Berikut ini daftar semua item yang dapat menyebabkan perbedaan harga :
  • Tipe lensa ( satu focal, bifocal, multifocal ),
  • Bahan lensa ( polyteuretane, polycarbonate,kaca, triveks dll ),
  • Pilihan tambahan (lapisan tahan gores dan anti pantul, ketipisan lensa dll),
  • Produsen atau Laboratorium optalmic optik dari merk lensa yang ditawarkan.
Design dan Bahan Lensa
            Saat ini lensa tersedia dalam berbagai jenis bahan dan desain. Pemilihan lensa dengan bahan dan desain terbaik sesuai ukuran dan kebutuhan pasien adalah tugas utama dari Optometrist dan Refraksionis Optisien. Untuk melakukan hal ini diberikan informasi mengenai fitur dan manfaat dari bahan dan desain bagi pasien
1. Desain Wavefront dan Proses Gosok Freeform
             Wavefront dan Freeform adalah teknologi terbaik saat ini untuk menciptakan lensa yang memberikan  pasien penglihatan sangat tajam dan jernih.  Pemakai akan menda-patkan penglihatan yang tajam, meningkatkan ketajaman kontras, meningkatkan penglihatan berkendara di malam hari, dan menikmati intensitas warna  yang lebih kaya.
             Wavefront teknologi digunakan untuk menganalisis perjalanan cahaya menuju ke mata. Pemetaan wavefront membantu praktisi mendeteksi  aberrationsyang tidak terlihat dalam tes lensa konvensional , yang berdampak pada kualitas pengli-hatan pasien. Banyak lensa korektif menimbulkan distorsi ketika cahaya melalui lensa yang akhirnya mengurangi ketajaman visual. Lensa progresif, khususnya, karena sifat desain mereka yang terdapat distorsi,mengakibatkan peruba-han gelombang cahaya. Baru-baru ini, wavefront teknologi ini telah digunakan dalam desain lensa baru dan di proses untuk memperbaiki desain lensa progresif sehingga dapat memini-malisasi aberrations dan meningkatkan kinerja visual.
            Inovasi lensa besar lainnya adalah proses gosok Freeform.  Menggunakan teknik freeform, sebuah laboratorium optik dapat memotong kompleks Curves ke bagian belakang  dan  atau depan permukaan lensa kosong menjadi ukuran resep lensa yang optimal. Mesin Freeform dapat menghasilkan Curves lebih kecil dari  0.01D, dan lensa yang keluar dari generator siap di Polish. Dasar sistem mesin Freeform terdiri dari CNC (Computer Numerically Controlled) generator,  soft pad penggosok lensa, dan "titik" file perangkat lunak yang menjalankan CNC generator. Proses gosok Freeform adalah proses gosok lensa yang lebih cepat dan lebih akurat sehingga tidak hanya memproduksi optik yang lebih presisi, tetapi juga mengurangi waktu pemprosesan dan membantu meningkatkan pengiriman.
 2. Kaca / Glass
            Bertahun-tahun kaca dianggap bahan lensa pilihan nomor satu. Dengan optik yang paling tepat dan konstan, kaca diang-gap yang paling nyaman dan alami. Tapi Karena kaca tidak tahan terhadap benturan,  standar ANSI menyatakan bahwa semua lensa opthalmik kaca harus dites baik melaui panas atau kimia  untuk meningkatkan dampak benturan. Banyak dari lensa kaca warna tidak tersedia lagi atau hanya tersedia dengan harga yang sangat mahal. Beberapa warna dapat diperoleh dengan cara memberikan lapisan pada lensa, walaupun hasilnya masih diperdebatkan. Lensa kaca memiliki indeks 1,523 dimana hal tersebut standar untuk kaca lensa. Hi Indeks lensa Kaca tersedia indeks 1,60, 1,70 dan 1,80 dan 1,90. Karena spesifik gravity, berat Hi Indeks kaca meningkat sesuai indeksnya, namun pemilihan frame yang kecil dapat mengurangi berat lensa.
Manfaat dan fitur :
            Kualitas optik yang sempurna dan tahan gores yang terbaik dari semua bahan. Ingat, tidak ada lensa "anti gores". Lensa kaca dengan lapisa anti pantul memberikan penglihatan terbaik.
Negatif :
            Kaca adalah bahan terberat yang ada serta lensa "yang paling mudah pecah". Kaca juga dapat dengan mudah tergores dan melentik di lingkungan kerja yang berbeda. Proses pewarnaan di lensa kaca dibuat di dalam lensa, ini termasuk pembuatan lensa  photochromik kaca. Hal ini akan menyebabkan lensa minus menjadi gelap disekitar pinggir lensa sedangkan jika lensa plus menjadi gelap di tengah. Tidak ada perlindungan UV di lensa kaca bening.
 3. Plastik
            Pilihan bahan lensa nomor satu di pasaran optik masa kini. Lensa plastik memiliki optik yang sangat baik, abbe yang besar, ringan, dan kemudahan proses warna serta tahan bentur menjadikannya pilihan yang paling umum di antara Optician. Peningkatan kualitas lapisan tahan gores telah membantu meningkatkan penjualan sehingga sering dianjurkan. Regular lensa plastik memiliki indeks pembiasan dari 1.498. Hi Indeks plastik mulai dari indeks dari 1.54, hingga yang baru 1.74. Tidak seperti kaca, yang akan menjadi lebih berat karena indeks lebih tinggi, lensa plastik Hi Indeks umumnya lebih ringan beratnya daripada lensa plastik biasa. TIPS: Disarankan lapisan AR baik itu kaca atau  plastik untuk  lensa Hi Indeks karena semakin tinggi index berarti semakin rendah nilai abbe. Hi Indeks memilki  4 tingkat terpisah, Mid Indeks 1,54 menjadi sekitar 1,58 (25% lebih tipis dari bahan standart lensa), Hi Indeks 1,60 (30% lebih tipis dari bahan standart lensa), Hyper Indeks 1,67 (40% lebih tipis dari bahan standart lensa), dan baru Hyper Indeks 1,74 (50% lebih tipis dari bahan standart len).
 Manfaat dan fitur :
            Berat lensa plastik kira-kira satu setengah kali lebih ringan dibandingkan dengan lensa kaca. Plastik lebih mudah diwarna dibanding bahan lainnya, dapat ditambahkan untuk perlin-dungan UV dengan tingkat perlindungan yang optimal.
Negatif :
            Tebal lensa plastik sekitar 30% lebih tebal dari lensa kaca untuk indeks 1.53, dan lensa plastik di haruskan menggunakan lapisan tahan gores dan juga lapisan perlindungan UV( dimana hal ini membuat lensa menjadi lebih mahal ).
4. Polycarbonates
            Lensa yang paling tahan bentur dari semua bahan yang digunakan saat ini, telah menjadi pilihan terbaik untuk anak-anak dan pemakai kacamata yang aktif diluar ruangan. Polycarbonate memiliki keuntungan memiliki perlindungan UV, 380 nm untuk melindungi UV-A dan UV-B. Dibuat dengan indeks yang lebih tinggi, memiliki berat jenis yang rendah sehingga menjadi lensa yang paling ringan di banding  dari lensa lainnya.
            Asosiasi Optikal Laboratorium di Amerika Serikat memiliki program yang disebut "Duty to warn" untuk membantu mendidik pasien keunggulan dan fitur lensa polycarbonate. Posisi  fitting  yang  benar    ( 4 - 5mm di bawah pupil )   pada lensa 1 focus, pilihan frame yang benar  ( Tidak lebih dari 5mm dari decentration per mata, kurang lebih baik ) akan membantu mengurangi ketidaknyamanan. Direkomendasikan penambahan multi-lapisan AR Coatings untuk membantu memberikan peglihatan yang terbaik untuk pasien.
Manfaat dan fitur :
            Lensa teraman, teringan  dan salah satu dari bahan lensa tertipis yang tersedia. Telah tersedia dalam desain aspheric yang bermanfaat melebarkan daerah penglihatan.
Negatif :
            Tidak semua lensa Polycarbonate dapat diwarna gelap seperti lensa plastik. Polycarbonate memiliki nilai abbe yang rendah, yang dapat menimbulkan aberasi pada ukuran minus & plus tinggi. Proses fitting ( pemasangan lensa ) yang tepat dan desain Aspheric dapat mengkoreksi hal tersebut.        
            Lensa atau kanta adalah sebuah alat untuk mengumpulkan atau menyebarkan cahaya, biasanya dibentuk dari sepotong gelas yang dibentuk. Alat sejenis digunakan dengan jenis lain dari radiasi elektromagnetik juga disebut lensa, misalnya, sebuah lensa gelombang mikro dapat dibuat dari "paraffin wax".
             Lensa paling awal tercatat di Yunani Kuno, dengan sandiwara Aristophanes The Clouds (424 SM) menyebutkan sebuah gelas-pembakar (sebuah lensa konveks digunakan untuk memfokuskan cahaya matahari untuk menciptakan api).
             Tulisan Pliny the Elder (23-79) juga menunjukan bahwa gelas-pembakar juga dikenal Kekaisaran Roma, dan disebut juga apa yang kemungkinan adalah sebuah penggunaan pertama dari lensa pembetul: Nero juga diketahui menonton gladiator melalui sebuah emerald berbentuk-konkave (kemungkinan untuk memperbaiki myopia).
            Seneca the Younger (3 SM - 65) menjelaskan efek pembesaran dari sebuah gelas bulat yang diisi oleh air. Matematikawan muslim berkebangsaan Arab Alhazen (Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham), (965-1038) menulis teori optikal pertama dan utama yang menjelaskan bahwa lensa di mata manusia membentuk sebuah gambar di retina. Penyebaran penggunaan lensa tidak terjadi sampai penemuan kaca mata, mungkin di Italia pada tahun 1280-an.
    Bahan Lensa Kacamata
            Secara garis besar, bahan dasar lensa kacamata dibedakan menjadi 2, yaitu mineral dan organik. Masyarakat umum membedakannya dengan sebutan lensa kaca dan lensa plastik (ada yang menyebutnya mika, meskipun sebutan ini kurang tepat).
    Lensa Mineral
            Dalam sejarah perkacamataan, bahan ini merupakan jenis yang pertama kali diaplikasikan dalam pembuatan lensa. Meskipun akhir - akhir ini kebanyakan pemakai kacamata lebih memilih lensa berbahan organik, lensa dengan bahan mineral (kaca) masih menjadi pilihan orang karena mempunyai keunggulan di sisi ketahanan terhadap panas, goresan, dan bahan kimia. Jenis kaca yang dipakai hingga saat ini adalah jenis crown yang memiliki indeks bias 1,523, dan merupakan indeks bias standar terendah untuk lensa mineral. Indeks bias adalah nilai yang menunjukkan kemampuan pembiasan suatu media bila dibandingkan dengan udara. Indeks bias udara dianggap bernilai 1. Semakin tinggi kerapatan molekul suatu media, akan semakin tinggi pula nilai indeks biasnya.
             Lensa kaca yang masuk kategori high index (indeks bias tinggi) memiliki indeks bias bahan bernilai 1,6, sedangkan yang berindeks bias 1,7 dikategorikan super high index. Bahkan, saat ini telah ada lensa yang bahannya berindeks bias 1,8 dan 1,9. Semakin tinggi indeks bias bahan lensa, berat jenisnya juga akan semakin tinggi, namun, akan lebih memungkinkan untuk membuat lensa kacamata yang lebih tipis. Tentang hubungan antara ketebalan lensa kacamata dan indeks bias bahannya, dapat anda baca di tulisan yang ini.
            Untuk memperbaiki kualitasnya, lensa mineral umumnya juga diberi lapisan hardcoat, untuk memberbaiki ketahanan gores, dan lapisan anti pantul / anti reflreksi untuk memperbaiki kemampuan transmisi cahaya. Lapisan anti pantul atau anti refleksi ini sering disebut secara salah kaprah dengan sebutan “anti silau”, atau ada pula yang menyebutnya “supersin”. Sebenarnya “supersin” adalah nama atau merek dagang yang dipatenkan oleh Rodenstock (produsen lensa dan bingkai kacamata) untuk lapisan anti pantul yang mereka aplikasikan pada lensa - lensa buatan mereka. Jadi, ini seperti kejadian orang menyebut “honda” untuk motor, apapun mereknya.
            Selain kedua jenis lapisan tersebut, ada lagi lapisan yang bisa ditambahkan pada permukaan lensa agar mudah dibersihkan dari kotoran atau bercak bekas air yang menempel. Untuk ini, ada yang menyebutnya aqua coat, ada pula yang menyebut water repellent.
    Lensa Organik
            Bahan lensa ini mempunyai berat jenis yang jauh lebih rendah dari pada lensa mineral, sehingga bobot lensa kacamata yang dihasilkannya juga jauh lebih ringan. Di samping itu, bahan lensa ini mempunyai kelenturan yang jauh lebih bagus dari pada lensa mineral, sehingga tidak mudah pecah dan sangat direkomendasikan untuk kacamata model tanpa bingkai (rimless) maupun yang setengah bingkai (semi rimless, gantung/senar). Namun, jika dibandingkan dengan lensa mineral, lensa organik ini mempunyai kelemahan dalam hal ketahanan terhadap panas, goresan, maupun bahan kimia. Bahan - bahan pelarut kuat seperti aseton akan mudah merusakkan lensa ini. Karena itulah, setiap lensa organik mutlak ditambahkan lapisan hardcoat untuk meningkatkan ketahanannya terhadap goresan. Lensa organik juga bisa diberi lapisan anti pantul maupun lapisan aqua coat/water repellent. Bahkan dapat pula diwarnai dengan teknik diping (pencelupan), suatu hal yang tidak dapat dilakukan pada lensa mineral.
             Bahan lensa organik standar adalah CR39 yang memiliki indeks bias 1,49. Ya.. lebih rendah dari pada lensa mineral. Karena itu, untuk ukuran dioptri yang sama, lensa berbahan CR39 biasanya akan lebih tebal dari pada lensa mineral. Saat ini, ada beberapa produsen lensa yang mengeluarkan lensa berbahan CR39 namun diklaim mempunyai indeks bias yang lebih tinggi, yaitu 1,56. Mereka menyebutnya medium indeks.
            Di jajaran medium indeks ini, Hoya Corporation, produsen lensa kamera ternama dari Jepang yang beberapa tahun ini ikut pula memproduksi lensa kacamata, mengembangkan bahan lensa yang mereka namakan Phoenix® yang memiliki indeks bias sebesar 1,53. Material ini oleh pembuatnya diklaim sebagai bahan lensa plastik paling ringan di dunia serta tahan terhadap benturan.
            Untuk kategori high indeks di jajaran lensa organik, Hoya Corporation juga mengembangkan dan mempatenkan Eyas® yang diklaim memiliki indeks bias sebesar 1,6. Selain itu, mereka juga punya Eynoa® yang berindeks bias 1,67.
             Di kelas super high indeks, Hoya Corp. juga memiliki hak paten atas bahan lensa Eyry® yang mereka klaim mempunyai indeks bias sebesar 1,7.
            Polycarbonat, yang selama ini hanya diaplikasikan sebagai lensa pelindung pada safety gogles, beberapa tahun belakangan ini juga mulai ada yang mengaplikannya sebagai lensa berukuran. Kemampuannya dalam menahan benturan merupakan keunggulan yang sering ditonjolkan oleh produsen - produsennya, sampai ada yang mendemonstrasikannya dengan cara mempersilahkan calon konsumen untuk memukulnya dengan martil.
Indeks Bias dan Ketebalan Lensa Pada Kacamata
            kekuatan dioptri suatu lensa itu terdiri dari indeks bias dan kelengkungan permukaan lensa. Kekuatan dioptri suatu lensa, berbanding lurus dengan nilai indeks bias, namun berbanding terbalik dengan jari - jari kelengkungan permukaannya. Jika kenaikan indeks bias membuat kekuatan dioptri meningkat, maka, jari - jari kelengkungan permukaan lensa harus diperbesar (dibuat lebih rata) agar kekuatan dioptri tidak ikut meningkat.
    Misalnya,
    indeks bias (n) = 1,5.
    jari - jari kelengkungan depan (r1) = 12,5 cm.
    jari - jari kelengkungan belakang (r2) = 8 cm.
    maka akan menghasilkan kekuatan dioptri (D) sebesar:
    D=((1,5-1)/0,125) + ((1,5-1)/-0,08) = 4 + (-6,25) = -2,25 Dioptri.
    Jika kita rubah nilai indeks bias (n) menjadi 1,6, maka hasilnya :
    D=((1,6-1)/0,125) + ((1,6-1)/-0,08) = 4,8 + (-7,5) = -2,7 Dioptri.

             Perhatikan, kedua perhitungan di atas membuktikan bahwa jika dua keping lensa yang satu sama lain berbeda indeks bias bahannya, namun dibuat dengan ukuran kelengkungan yang sama, akan menghasilkan lensa yang berbeda kekuatan dioptrinya. Jika bahan lensa yang berindeks bias 1,6 ingin dibuat berkekuatan dioptri sama dengan lensa yang berindeks bias 1,5, maka kelengkungan permukaannya (biasanya dipilih ocular curve / kelengkungan permukaan belakang) harus dibuat lebih rata. Sekarang kita buktikan dengan mengacu pada hasil perhitungan pertama:
    -2,25 = ((1,6-1)/0,125) + ((1,6-1)/(-r2))
    -2,25 = 4,8 + (0,6/-r2)
    -r2 = 0,6/(2,25+4,8)
    -r2 = 0,6/7,05
    r2 = -0,0851 m, atau -8,51 cm
            Pada hitungan di atas, base curve dibuat dengan berdasarkan nilai r1 yang tetap, yaitu 12,5 cm. Ocular curve 1 dibuat berdasarkan nilai r2 jika n =1,5, sedangkan ocular curve 2 dibuat berdasarkan nilai r2 jika n = 1,6. Terlihat bahwa ocular curve 2 tersebut nampak lebih rata dan membuat pinggir lensa menjadi lebih tipis dari pada ocular curve 1. Ini dapat diartikan, untuk kekuatan dioptri yang sama, lensa dengan bahan berindeks bias tinggi akan dapat di buat lebih tipis dari pada lensa yang dibuat dengan bahan berindeks bias lebih rendah. Jadi, tebal atau tipisnya lensa kacamata (yang belum dipotong dan dipasang pada bingkai) juga tergantung dari nilai indeks bias bahan lensa tersebut.
            Anggapan salah persepsi tentang “lensa yang dipertipis”. Ada beberapa penjual kacamata amatir ataupun optikal gelap yang menyebut “lensa yang dipertipis” ketika menawarkan lensa high indeks (indeks bias tinggi). Ini membuat kebanyakan konsumen berasumsi bahwa lensa yang ditawarkan tersebut akan dibuat lebih tipis oleh si penjual. Padahal sebenarnya tidak seperti itu. Proses penggosokan permukaan lensa (menjadi cekung atau cembung) agar menghasilkan kekuatan dioptri tertentu, dilakukan oleh laboratorium penggosokan lensa. Tebal atau tipisnya lensa tergantung oleh kelengkungan yang dibuat di kedua permukaan lensa.
    Jenis Lensa Kacamata
    I. Jenis lensa kacamata menurut jumlah fokusnya.
    a. Single Vision / Monofokal / Fokus Tunggal.
            Adalah lensa kacamata yang hanya memiliki satu fokus dalam tiap keping lensa. Penderita miopia, hipermetropia, maupun astigmatisma, yang belum mengalami presbiopia, biasanya menggunakan lensa jenis ini. Penderita presbiopia juga banyak yang menggunakan lensa jenis ini untuk dipakai sebagai kacamata khusus untuk membaca dekat (kacamata baca), karena dapat memberi area baca (area jarak dekat yang dapat dilihat dengan jelas) yang relatif luas. Lensa cylindris, meski pada hakekatnya memiliki lebih dari 1 fokus, juga dianggap termasuk dalam jenis lensa single vision.
    b. Bifokal / Dobel Fokus.
             Adalah lensa kacamata yang memiliki 2 fokus dalam tiap keping lensa. Pada lensa ini, terdapat lensa anakan (biasa disebut segmen) yang memiliki fokus lebih pendek dari pada lensa utamanya. Lensa anakan ini biasanya diposisikan di sisi bawah bidang kacamata. Pengguna lensa ini adalah para penderita presbiopia yang tidak mau repot memakai dan melepas kacamata pada saat ingin membaca dan kemudian melihat jauh, atau sebaliknya.
    c. Trifokal / Tripel Fokus.
            Yaitu lensa yang memiliki 3 fokus dalam tiap keping lensa. Bentuknya hampir sama dengan lensa bifokal, hanya terdapat tambahan lensa anakan ke 2 yang fokusnya lebih pendek dari lensa utama, namun lebih panjang dari lensa anakan. Tambahan lensa anakan ini diposisikan diatas lensa anakan pertama, dan berfungsi untuk memberikan perbaikan penglihatan jarak menengah (1 s/d 3 meter) bagi penderita presbiopia derajat tinggi yang tidak puas dengan unjuk kerja lensa bifokal.
    d. Multifokal / Multifokus / Progresif.
            Adalah lensa yang memiliki banyak fokus dalam tiap keping lensa. Prinsipnya hampir sama dengan lensa trifokal. Jadi, lensa ini mempunyai banyak lensa anakan yang tersusun pada sisi bawah lensa utamanya. Tiap - tiap lensa anakan dibuat dengan tanpa ada garis pembatas yang nampak, tidak seperti lensa bifokal atau trifokal yang masih menampakkan garis pembatas pada lensa anakannya. Lensa jenis ini sering menjadi pilihan bagi para penderita presbyopia (biasanya yang sudah berumur 40an) yang tidak ingin nampak sudah tua oleh tampilan lensa kacamatanya.
    II. Jenis Lensa Kacamata Menurut Warnanya.
    a. Clear
            Sesuai dengan namanya, lensa ini tidak mendapat pewarnaan. Kalangan optikal lebih sering menyebutnya dengan white/putih, meskipun yang dimaksud bukan warna putih seperti susu.
    b. Monokrom
             Merupakan jenis pewarnaan lensa dengan hanya 1 pola warna, baik pada lensa berbahan mineral maupun organik.
             Pada lensa mineral, proses pewarnaan dilakukan di pabrik lensa blank (lensa setengah jadi yang belum dibuat berukuran) dengan cara menambahkan pigmen warna pada saat proses pencetakannya. Jadi, pigmen warna menyatu dengan bahan lensanya. Keterbatasan pigmen warna dan kerumitan proses ini membuat warna yang tersedia untuk lensa mineral menjadi sangat terbatas, kurang banyak variasi. Beberapa warna tersebut antara lain :

  • Coklat/brown.
  • Coklat terang/lite brown.
  • Abu - abu/grey.
  • Abu - abu terang/lite grey.
  • Biru terang/lite blue.
  • Pink.
  • SP-9.
            Ini adalah warna coklat seperti warna tanah. Banyak orang menyebutnya coklat lemah teles (Jawa; tanah basah)
    G-15.
            Warna hijau tua/gelap, kira - kira seperti warna cincau. Warna lensa ini dahulu populer pada sunglass Driving Series bikinan Rayban.
            Saat ini, untuk mendapatkan lensa mineral dengan warna - warna seperti di atas sudah tidak mudah lagi, sehingga kebanyakan optikal akan enggan mendapat order lensa mineral berwarna. Optikal akan lebih menyarankan pemakaian lensa organik yang akan memberi lebih banyak variasi warna. Biasanya akan disediakan katalog warna sehingga calon pemakai tinggal memilih warna yang diinginkannya. Proses pewarnaannya juga tidak serumit lensa mineral, sehingga ada beberapa optikal yang mampu melakukan proses pewarnaan sendiri.
c. Gradual / Gradient
            Pewarnaan dengan pola gradual (bergradasi) hanya dapat diaplikasikan pada lensa organik.
  • Gradual monokrom.
            Merupakan pola pewarnaan dengan 1 warna yang bergradasi ke arah terang/clear. Pada umumnya, warna yang paling gelap akan diposisikan di sisi atas lensa, makin ke bawah makin terang.
  • Gradual duokrom.
            Merupakan pola pewarnaan dengan 2 warna yang bergradasi pada peralihan kedua warna tersebut. Tidak semua produsen lensa organik menyediakan pola warna ini, sehingga seringkali ini merupakan pesanan khusus. Tentu saja harganya juga menjadi khusus (baca: lebih mahal). Jika praktisi optikal (yang mampu melakukan pewarnaan lensa organik sendiri) memiliki kreatifitas tinggi dalam penyediaan pola warna khusus ini, akan menjadi poin plus bagi optikal tersebut.
d. Photokrom
            Inilah lensa yang oleh orang (awam) sering disebut dengan lensa siang malam, atau ada pula yang menyebutnya lensa night ‘n day. Lensa ini akan berubah menjadi lebih gelap jika terkena paparan sinar matahari. Ada yang berubah menjadi warna coklat (photobrown), ada juga yang menjadi abu - abu (photogrey). Makin terik sinar matahari yang menimpanya, semakin gelap lah warna lensa tersebut. Warna lensa akan kembali menjadi terang jika tidak lagi terpapar sinar matahari. Pada umumnya, kegelapan maksimum lensa jenis ini akan kurang dari 75%. Lensa photokrom yang berkualitas bagus, akan mempunyai intensitas kegelapan yang tinggi dan lebih cepat kembali menjadi terang. Oh ya, lensa dengan jenis warna ini juga tersedia dalam bahan mineral (kaca) maupun organik (plastik).

7 komentar:

  1. Assalamualaikum
    Ulasannya lengkap, sy mau tanya, sy wanita 39 tahun, sehari-hari bekerja di depan komputer, rabun jauh -0,75 kanan kiri, setelah mendapat resep dokter, sy beli kacamata di optik, kayaknya mika, baru sehari sy gunakan mata terasa lelah, beberapa saat kemudian sy migran. Sy gunakan kacamata hanya saat rapat, tapi gejala selalu sama, selalu berakhir migran, mohon pencerahannya.
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebaiknya dievaluasi ukuran refraksinya apakah benar 0.75..karena kondisi mata lelah (asthenopia) akibat penggunaan mata berlebihan didepan komputer juga bisa menjadi penyebab. kalau penyebabnya astheopia maka cara terbaik adalah mengistirahatkan mata secara teratur. asthenopia juga bisa disertai dengan mata kering yang mengakibatkan penglihatan menjadi sedikit tidak jelas. Terimakasih

      Hapus
  2. ada kemungkinan mata silinder bu..... coba lakukan periksa ulang

    BalasHapus
  3. Bedanya lensa blueray dg lensa index 1.67 apa ya.. mnrt anda, utk minus 4 sebaiknya lebih disarankan menggunakan lensa yg mana? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. bluray itu lapisan depan lensa,fungsi nya untuk menahan sinar biru berbahaya masuk ke mata,kalau index itu mengenai ketipisan lensa dari segi fisik,

      Hapus
  4. iya benar sekali kalau blueray merupakan lapisan depan lensa kacamata..fungsinya sebagai penahan gelombang sinar biru.. kalau index merupakan kelengkungan/kemampuan bias dari lensa kacamata tersebut.

    BalasHapus