Sabtu, 17 Desember 2016

GLAUKOMA

         Glaukoma merupakan suatu kumpulan gejala yang mempunyai suatu karakteristik optik neuropati yang berhubungan dengan hilangnya lapang pandangan. Walaupun kenaikan tekanan intra okuli adalah salah satu dari faktor risiko primer, ada atau tidaknya faktor ini tidak merubah definisi penyakit. (Skuta, 2009 - 2010)
         Pada patofisiologi glaukoma terdapat tiga faktor penting yang menentukan tekanan bola mata,yaitu :
1. Jumlah produksi akuos oleh badan siliar
2. Tahanan aliran akuos humor yang melalui sistem trabekular
     meshwork - kanalis Schlem.
3. Level dari tekanan vena episklera. Umumnya peningkatan TIO disebabkan peningkatan tahanan aliran akuos humor. 

Adapun menurut American of Ophthalmology glaukoma dibagi atas:
A.Glaukoma Sudut Terbuka
Penyebabnya secara umum adalah sebagai suatu ketidaknormalan pada matriks ekstraselular trabekular meshwork dan pada sel trabekular pada daerah jukstakanalikuler, meskipun juga ada ditempat lain. Sel trabekular dan matriks ekstraselular disekitarnya diketahui ada pada tempat agak sedikit spesifik.
B.Glaukoma Sudut Tertutup,Glaukoma sudut tertutup didefenisikan sebagai aposisi iris perifer terhadap trabekular meshwork dan menghasilkan penurunanaliran akuos humor melalui sudut bilik mata
. Mekanisme terjadinya glaukoma sudut tertutup dibagi dalam 2 kategori yaitu :
•Mekanisme yang mendorong iris ke depan dari belakang
• Mekanisme yang menarik iris ke depan dan kontak dengan trabecular meshwork Blok pupil yang terjadi akibat iris yang condong kearah depan sering menyebabkan glaukoma sudut tertutup. Aliran akuos humor dari posterior ke anterior akan terhalang. Dengan diproduksinya akuos humor terus-menerus sementara tekanan bola mata terus naik, maka akan sekaligus menyebabkan terjadinya pendorongan iris menekan jaringan trabekulum sehingga sudut bilik mata menjadi sempit.

C. Glaukoma pada Anak.
Glaukoma infantil atau kongenital primer ini timbul pada saat lahir atau dalam 1 tahun kehidupannya. Kondisi ini disebabkan kelainan perkembangan sudut bilik depan yang menghambat aliran akuos humor. (Kansky, 2003).
Patofisiologi terjadinya ada dua, yang pertama bahwa ketidaknormalan membran atau sel pada trabekular meshwork adalah mekanisme patologik primer, yang kedua adalah anomali segmen luas, termasuk insersi abnormal muskulus siliaris. (Kansky, 2003)
 Evaluasi Klinis Nervus Optikus
           Nervus optikus mengandung jaringan neuroglial, matriks ekstraselular serta pembuluh darah. Nervus optik manusia mengandung kira-kira 1,2-1,5 juta akson dari sel ganglion retina. Papil nervus optikus atau diskus optikus dibagi atas 4 lapisan yaitu : lapisan nerve fiber dapat dilihat langsung dengan oftalmoskopi. Lapisan ini diperdarahi oleh arteri retina sentral. Lapisan kedua atau prelaminar region secara klinis dapat dievaluasi adalah area sentral papil optik. Daerah ini diperdarahi oleh arteri siliaris posterior. Pada nervus optikus dapat diperiksa dengan oftalmoskop direk, oftalmoskop indirek atau slit lamp yang menggunakan posterior pole lens. (Skuta, 2009-2010) (Skuta, 2010-2011)
Kepala nervus optikus atau diskus optik, biasanya bulat atau sedikit oval dan mempunyai suatu cup sentral. Jaringan antara cup dan pinggir diskus disebut neural rim atau neuroretinal rim. Pada orang normal, rim ini mempunyai kedalaman yang relatif seragam dan warna yang bervariasi dari oranye sampai merah muda. Ukuran cup fisiologis dapat sedikit meningkat sesuai umur. Orang kulit hitam yang bukan glaukoma rata-rata mempunyai diskus yang lebih lebar dan cup-disc ratio lebih besar dibanding emetropia dan hyperopia. CDR saja tidak adekuat menentukan bahwa diskus optik mengalami kerusakan glaucomatous. (Skuta, 2010-2011). Penting untuk membandingkan mata yang satu dengan sebelahnya karena asimetri diskus tidak biasa pada orang normal. Rasio CDR vertikal secara normal antara 0,1-0,4 walaupun sekitar 5 % orang normal mempunyai rasio CDR yang lebih besar dari 0,6. Asimetris rasio CDR lebih dari 0,2 terdapat pada kurang dari 1 % orang normal. (Skuta, 2010-2011).
Penatalaksanaan
Pengobatan terhadap glaukoma adalah dengan cara medikamentosa dan operasi. Obat-obat anti glaukoma meliputi:
  • Prostaglandin analog-hypotensive lipids
  • Beta adrenergic antagonist (nonselektif dan selektif)
  • Parasimpatomimetik (miotic) agents, termasuk cholinergic dan anticholinergic agents.
  • Carbinic anhydrase inhibitor (oral, topikal)
  • Adrenergic agonists (non selektif dan selektif alpha 2 agonist)
  • Kombinasi obat Hyperosmotics agents 
Tindakan operasi untuk glaukoma: 
  1. Untuk glaukoma sudut terbuka:
  • Laser trabekuloplasti
  • Trabekulektomi
  • Full-thickness Sclerectomy
  • Kombinasi bedah katarak dan filtrasi.
2. Untuk glaukoma sudut tertutup
  • Laser iridektomi
  • Laser gonioplasti atau iridoplasti perifer
3. Prosedur lain untuk menurunkan tekanan intraokuli
  • Pemasangan shunt
  • Ablasi badan siliar
  • Siklodialisis
  • Viskokanalostomi
4. Untuk glaukoma kongenital
  • Goniotomi dan trabekulotomi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar