Minggu, 25 Desember 2016

INTERPRETASI UJI PERIMETRI HUMPHREY PADA GLAUKOMA



           Glaukoma saat ini dinilai sebagai suatu masalah yang besar. Perimetri sangat besar perannya terhadap diagnosis dan penatalaksanaan glaukoma, sebagai standar emas adalah perimetri statik otomatis yaitu Humphrey yang banyak digunakan. Jaras penglihatan terdiri dari retina, saraf optik, kiasma dan traktus optik, serta korteks. "Hill of vision" adalah peta dari sensitifitas visual pada seluruh lapang pandangan dalam 3 dimensi. Defek lapang pandangan glaukoma yang khas adalah defek arkuata, skotoma parasentral, nasal steps, defek altitudinal serta defek general. Penilaian lapang pandangan atau perimetri adalah suatu kegiatan untuk memetakan tepi-tepi lapang pandangan penderita berdasarkan intensitas cahaya terendah yang dapat menimbulkan respon. Perimetri statik akurat untuk monitoring rutin karena terstandar, sehingga perimetri statik otomatis merupakan pilihan untuk penderita glaukoma, terutama perimeter Humphrey yang banyak digunakan. Karakteristik dari perimeter Humphrey diantaranya memiliki ukuran standar stimulus berupa Goldmann ukuran 3 dan berwarna putih. Iluminasinya seragam 10 Cd/m2 yang disebut keadaan fotopik. Durasi stimulus disajikan yaitu 200 milisekon.

            Zona pengujian perimetri dapat berupa uji 30-2 untuk 30 derajat sentral, 24-2 untuk uji 24 derajat sentral dan 10-2 untuk pengujian 10 derajat sentral. Pada umumnya uji 24-2 lebih dipilih pada penderita glaukoma dibandingkan 30-2 oleh karena lebih banyak artefak yang tampak pada uji 30-2. Sedangkan uji 10-2 berguna untuk defek lapang pandangan tingkat lanjut. Terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan untuk uji, yaitu strategi uji skrining, uji ambang. Sedangkan algoritme yang dapat dipilih adalah SITA yang sering digunakan dan FASTPAC yang lebih singkat namun kurang akurat.

              Analisis STATPAC secara otomatis diaplikasikan pada hasil uji Humphrey. STATPAC Single Field Analysis membandingkan hasil dari uji ambang tunggal dengan data normatif berdasarkan usia. Yang harus diperhatikan pada SFA adalah demografik dan kondisi uji, deviasi total, pola deviasi, Glaucoma Hemifield Test (GHT), serta indeks global yang terdiri dari Visual Field Index (VFI), deviasi rerata (mean deviation atau MD), dan pola deviasi standar (Pattern standard deviation atau PSD). Terdapat indeks reliabilitas uji yaitu skor positif palsu, negatif palsu dan skor hilangnya fiksasi.

            Untuk menilai progresifitas lapang pandangan, diperlukan penilaian perimetri Humphrey secara sekuensial. Komponen yang harus dinilai adalah uji baseline, analisis tren (trend-based Glaucoma Progression Analysis), dan analisis kejadian (event-based Glaucoma Progression Analysis).

            Uji perimetri kadang dapat mengartikan mata yang normal sebagai mata yang memiliki lapang pandangan abnormal. Artefak ini lebih sering muncul pada pola uji 30-2 dibandingkan 24-2. Penyebab yang umum adalah oleh karena kelopak mata, alis yang prominen, lensa koreksi yang kurang tepat, kurangnya instruksi penderita dan kecemasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar