Rabu, 22 April 2015

osteologi mata



OSTEOLOGI MATA




·         Bentuk Orbita
             Terdiri dari susunan tulang-tulang yang membentuk rongga Piramid kwadrilateral

o    Puncak  : Foramen Optikum
o    Basis      : Pinggir depan rongga orbita
o    Aksis      : Arah medio sagital
·         Batas-batas :
·         Dinding Nasal :
o Os Lacrimale
o Lamina papyracea ossis ethmoidalis (paling tipis)
o Sebagian os frontalis
o Sebagian kecil os sphenoidalis
·         Dinding lateral :
o Os Zygomaticum
o Ala magna ossis sphenoidalis (sebagian besar)
·         Dindig Atas :
o Os Frontalis
o Ala parva ossis sphenoidalis (sebagian kecil)
·         Dindig bawah :
o Os Zygomaticum
o Os Palatinum
o Os Maxillaris

·         Hubungan dengan kranium
·         Foramen opticum :
o Letak pada puncak orbita
o Hubungan ke fossa cranialis medialis
o Dilalui : N. Opticus (N. II) dan a. Opthalmicus
·         Fissura orbitallis superior :
o Letak antara dinding lateral dengan dinding atas
o Hubungan ke fossa cranialis medialis
o Dilalui : N. III, N. IV, N. VI, N. Opthalmicus (N. V1), N. opthalmicus (superior)
·         Fissura orbitalis inferior
o Letak antara dinding lateral dengan dinding bawah
o Hubungan ke anterior dengan fossa infratemporalis
o Hubungan ke posterior dengan  fossa pterygopalatina
o Dilalui oleh N. Maxillaris (N. V2) dan N. Infraorbitalis

EMBRIOLOGI MATA



EMBRIOLOGI MATA
 

Mata berkembang dari tiga lapis embrional primitive : surface ectoderm (ectoderm permukaan), termasuk derivatnya yaitu crista neuralis; neural ectoderm (ectoderm neuralis); dan mesoderm. Endoderm tidak ikut pembentukan mata. Mesenkim adalah istilah untuk jaringan ikat embrional. Jaringan ikat ocular dan adneksa dulu diduga berasal dari mesoderm namun kini ternyata bahwa kebanyakan mesenkim di kepala berasal dari Krista neuralis kranialis.

SURFACE ECTODERM / EKTODERM PERMUKAAN

Membentuk :

  1. Lensa
  2. Glandula lakrimalis
  3. Epitel korne
  4. Konjungtiva
  5. Glandula adneksa
  6. Epidermis palpebra
CRISTA NEURALIS

Berasal dari surface ectoderm,daerah yang tepat bersebelahan plika neuralis dari ectoderm neural.

Membentuk:
  1. Keratosit kornea
  2. Endotel kornea dan jaringan trabekel
  3. Stroma iris dan koroid
  4. Muskulus siliaris
  5. Fibroblas dari sklera
  6. Vitreus
  7. Meninges nervus Optikus
  8. Tulang
  9. Tulang rawan orbita
  10. Jaringan ikat dan saraf orbita
  11. Muskulus ekstra ocular
  12. Lapis-lapis subepidermal palpebra
MESODERM

a.       Tunika fibrosa (luar)

1)      Belakang    : sclera (+ capsula tenon)

2)      Depan        : stroma kornea (kecuali epitel)

b.      Tunika Vaskulosa (dalam)

1)      Belakang    : uvea posterior ( koroid )

2)      Depan        : uvea anterior (sebagian dibentuk oleh neural ectoderm)


Corpus ciliaris (pembuluh darah dan jaringan ikat)

Muskulus ciliaris

Stroma iris


Uvea dibentuk oleh mesoderm dan neural ectoderm
Pembuluh darah terletak pada bagian mesoderm  
 
 
NEURAL ECTODERM

Vesikel cup - double walled cup (tunika nervosa)

A.    Depan (pars caeca)

  • Pars ciliar 
ü  Dalam  : secretory (humor aquos)
ü  Luar     : pigmen

  • Pars iradica 
ü  Dalam    : pigmen
ü  Luar        : otot iris (otot iris bagian luar dibentuk oleh neural ectoderm)


B.     Belakang (pars Optica)
ü  Dalam     : Retina

ü  Luar        : Pigmen
(Daerah ini paling mudah mengalami ablasio retina)


Optic stalk (choroid fissure - a tube within a tube)

ü  Tengah    : pembuluh darah (A & V Opthalmica) - Mesoderm

ü  Luar        : nerve fibers

Metode Pemeriksaan Mata


Metode Pemeriksaan Mata

  1. Adaptasi gelap = xeroftalmia atau defisiensi sel batang (rod cells) retina
  2. Amsler grid = gangguan pada makula (misalnya ARMD, age related macular degeneration) atau N. opticus (neuropati atau neuritis optik).
  3. Anel test = uji patensi saluran lakrimalis
  4. Angiografi fluorescein = untuk menilai vaskuler / pembuluh darah retina
  5. Autorefractometer (autoref) = alat pengukur derajat penyimpangan refraksi secara otomatis
  6. Cover test = strabismus (deteksi strabismus vertikal dan horizontal).
  7. Deep lamellar keratoplasty = teknik transplantasi kornea, meliputi seluruh lapisan kornea kecuali endotelium.
  8. Disisio lentis = metode operasi untuk katarak kongenital.
  9. DLEK = deep lamellar endothelial keratoplasty.
  10. Teknik transplantasi kornea dengan sedikit stroma dan lapisan endotel.
  11. ECCE = extracapsular cataract extraction. Metode operasi katarak yang hanya membuang nukleus dan korteks lensa.
  12. Eksoftalmometri = eksoftalmos atau tidak (posisi bola mata secara anteroposterior)
  13. Eversi = (pada palpebra superior) penilaian konjungtiva tarsal superior.
  14. Fakoemulsifikasi = metode operasi katarakdengan sayatan kecil dan probe untuk menghancurkan dan mengisap isi lens
  15. Fluorescein test = penilaian defek epitel kornea
  16. Gonioskopi = glaukoma sudut tertutup primer (pemeriksaan kedalaman bilik mata depan).
  17. Hardy-Rand-Rittler pseudoisochromatic plates = uji buta warna di Amerika Serikat
  18. Hirschberg light reflex = strabismus, memeriksa -tropia (pada mata normal titik cahaya jatuh ditengah pupil. Jika titik cahaya jatuh di pupil sebelah lateral = esotropia. Jika titik cahaya terletak di pupil sebelah medial = eksotropia. Dan jika titik jatuh di pupil bawah = hipertropia).
  19. ICCE = intracapsular cataract extraction. Metode operasi katarak yang membuang seluruh lensa.
  20. Illiterate-E (tumbling-E) chart = uji tajam penglihatan (visus) untuk anak-anak, orang buta huruf, atau orang yang tidak familiar dengan huruf Latin.
  21. Ishihara pseudoisochromatic plates = uji buta warna
  22. Keratometer = uji kuantitatif kelengkungan kornea (astigmatisme)
  23. Konfrontasi (confrontation test) = (dengan jari) uji penglihatan perifer
  24. Krimsky test = strabismus. Uji lanjutan dari Hirschberg light reflex, dengan memfiksasi mata yang normal dengan lensa prisma.
  25. Lamellar keratoplasty = teknik transplantasi kornea, meliputi epitel sampai stroma.
  26. LASEK = laser assisted keratectomy. Bedah refraktif dengan laser.
  27. LASIK = laser assisted insitu keratomileusis. Bedah refraktif dengan laser.
  28. Maddox rod = strabismus (deteksi strabismus torsional).
  29. Oblique illumination = glaukoma sudut tertutup
  30. Penetrating keratoplasty = teknik transplantasi kornea, meliputi seluruh lapisan kornea.
  31. Perimetri = lapang pandangan, yaitu untuk penyakit yang diperkirakan disertai gejala gangguan lapang pandangan. Misalnya glaukoma sudut terbuka primer dan tumor (jenisnya ada Goldmann / manual dan Octopus / otomatis).
  32. PRK = Photorefractive Keratectomy. Bedah refraktif.
  33. Schirmer test = uji lakrimasi (produksi air mata)
  34. Sensitivitas kontras = uji fungsi pembeda kontras warna oleh retina
  35. Shadow test = katarak
  36. Snellen chart = uji tajam penglihatan (visus), sekaligus uji penglihatan sentral
  37. Tonometri = glaukoma (jenisnya ada Schiotz, Perkins, dan aplanasi).